Monday, July 25, 2011

Lihat dan Rasakan

Bambi Kamnie :

“Melihat derita lain. Tetap manusia itu dasarnya egois. Selalu merasa masalahnya paling besar. Coba lihat sekelilingmu. Lihat dan rasakan. Bukan bandingkan. Apakah masalahmu sama?”


Bambi Kamnie :

“Bisa tidur enak kalo adek lo harus diinfus kaya gini? Bisa makan enak? Bisa ketawa? Masih ngerasa masalahnya paling berat? HB darah dibawah tiga yang mendekati ajal. Ini penyakit adek gw, Thalasemia. Badan habis tulang ga ada daging, pertumbuhan stagnansi karena metabolisme tubuh yang kacau. Kulit kering dan pucat karena tubuh tidak bisa menghasilkan HB untuk diri sendiri. Belum sadar ini adalah hidup?”


Tita :

“Kalau gw belum juga bangun, belum sadar bahwa ini adalah hidup, bunuh gw cil.. raaa… Gw ngga mau stuck !!”



Jakarta, 25 Juli 2011

Sunday, July 24, 2011

Rahajeng Galungan Lan Kuningan

Saya : kamu besok masih Galungan?

Dia : masih. Besok Pahing Galungan. Masih acara lanconglancong. Tapi besok aku ada acara nengok orangorang yang nikah sebelum Galungan.


Saya : urutan Galungan tuh gimana si? Namanya apa aja? Manis, Pahing? Lanconglancong tuh jalanjalan?


Dia : iya. Bahasa Balinya melali. Aku jelasin ya. (1) Penyajian Galungan : ini tuh persiapan untuk bahanbahan. Ibuibu biasanya gorenggoreng jajanan. Bikinbikin banten, dan mulai rapihrapih rumah. (2) Penampahan Galungan : ini waktunya masakmasak. Bapakbapak biasanya nih. Bikin masakan. Lawar, sate, tum, balung, dominan makanannya dari babi. (3) Hari Raya Galungan : dari pagi sembahyang ke Pura-Pura terus di rumah masingmasing. Abis itu baru ke rumahrumah tua/leluhur. (4) Manis Galungan : ini waktu silaturahmi keluarga. Paginya ada sembahyangan juga (namanya nganyarin). (5) Pahing Galungan : biasanya silaturahmi untuk tementemen. Kalo di kampungku adatnya nengokin mereka yang baru nikah.


Saya : Banyak banget ya. terus nanti Kuningan cuma sehari? Tanggal 16 juli aja? Itu ngapain?


Dia : Kuningan sama. Cuma ngga selama galungan. Tetep ada Manis dan Pahing Kuningan. Tapi waktunya cuma sampe jam 12 siang. Itu perayaan leluhur datang ke bumi buat nengok kita. Jadi sembahyang sebelum jam 12 siang.


Saya : yang keliling Pura itu pas kapan? Minimal berapa Pura yang harus dikunjungi?


Dia : pas hari-H nya. Galungan – Kuningan keliling Pura paginya. Aku mulai jam 8 pagi. Itu Pura penting yang pasti ada di setiap desa. Biasanya ke Pura Dalem, Desa, Puseh.


Saya : aku pengin suatu waktu nanti ikut ritual kalian. Boleh ngga? Pengin ngerasain.


Dia : boleh banget. Dengan senang hati.


Om Swastyastu, Rahajeng Nyanggra Rahina Galungan lan Kuningan. Dumogi Keluarga sareng sami kaicen karahayuan olih Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Om Santih, Santih, Santih, Om.



Jakarta, 7 Juli 2011

Picture : http://bit.ly/pJxbsL

Monday, July 11, 2011

Save The Date : July 2, 2011

Tiwi : Ta, inget ya kalo berdoa. Jangan sampe ada yang ketinggalan. Jangan kaya gw.


Saya : hahaha. Iya Tiwi.


Silverqueen dan ultra milk coklat 250gr yang kamu taruh di dekat rem tangan mobilku rasanya seperti baru tadi sore. Jam 5 sore, di depan Mesjid Attahiriyah, Tebet. Ketika itu. Ketika aku selalu bilang aku kuat, padahal rapuh. Bilang bisa, padahal masih stuck!


Entah kapan. Bakalan kangen pergi ke kampus bareng. Ceritacerita, ketawaketawa, ngeluh, nangis. Apapun.


Tiwi : tenang ta. Aku aja bisa. Kamu pasti bisa. Pesen aku, kamu jangan bodoh. Biar aku aja yang bodoh. Semua ada saatnya kok ta. Percaya deh, Pasti !


Kepastian itu pasti akan datang di waktu yang sudah ditentukan Dia. Pasti indah. Seperti kamu. Akhirnya datang juga saatnya, setelah setahun penantian. Selamat. Selamat menikmati kenikmatan hidup yang baru. Ogi yang setia ya. Tiwi juga. Peluk sayang.



Puri Ardiya Garini, Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

2 Juli 2011

When God Made You






It’s always been a mystery to me

How two hearts can come together

And love can last forever

But now that I have found you, I believe

That a miracle has come

When God sends the perfect one

Now gone are all my questions about why

And I’ve never been so sure of anything in my life


I wonder what God was thinking

When He created you

I wonder if He knew everything I would need

Because He made all my dreams come true

When God made you

He must have been thinking about me

I promise that wherever you may go

Wherever life may lead you

With all my heart I’ll be there too

From this moment I want you to know

I’ll let nothing come between us

And I will love the ones you love

Now gone are all my question about why

And I’ve never been so sure of anything in my life


He made the sun He made the moon

To harmonize in perfect tune

One can’t move without the other

They just have to be together

And that’s why I know it’s true

You’re for me and I’m for you

Cause my world just can’t be right

Without you in my life


He must’ve heard every prayer I’ve been praying

Yes He knew everything I would need

When God made you

When dreams come true

When God made you

He must’ve been thinking about me


Saya merasa sangat beruntung ketika diberi kesempatan untuk mendengarkan lagu ini. Lagu yang menjadi pengiring saat Mas Martin dan Mba Elisabeth menandatangani berkas penyelidik kanonik dan surat nikah. Di Gereja Asisi, Tebet, saya menikmatinya, lalu teringat kamu. Entah kenapa, saya berharap kamulah orangnya. Kamu yang selalu memberikan senyum saat matahari mendung.


Diawali oleh sebuah jabatan tangan, dilanjutkan dengan obrolan kilat. Mungkin itu pertama kalinya saya melihat kamu dari dekat.


Bagaimana kalau saya percaya kamulah yang akan mengisi kekosongan di sela jarijari tangan saya, selamanya? Biar Dia yang menjawab, saya berharap. Kamu? Semoga.



Jakarta, 29 Juni 2011

 
 
Copyright © TITA
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com