Saturday, December 31, 2016

31 Desember 2016

Hari ini, 31 Desember 2016, hari dan tanggal terakhir di tahun ini. Sudah lama sekali tidak menulis. Malam ini saya ditemani Layur, salah satu musisi yang tampil dalam Konser "Kita sama-sama Suka Hujan" selain Gardika Gigih dan Banda Neira tentunya. Ngomong-ngomong Banda Neira, mereka memutuskan untuk bubar. Tetapi saya tetap percaya mereka akan selalu bermusik. Hanya dalam formasi yang berbeda.

Sebelum menulis ini, saya diminta Ibu ke ruang tamu, menemui kehadiran teman lamanya. Ternyata banyak cerita di antara mereka dan ternyata Om dulu tinggal di rumah ini. Om salah satu saksi hidup Bapak Ibu waktu mereka masih pacaran. Om sekarang sudah lama tinggal di Bali, sampai memiliki dua anak. Lalu Om berpesan, "Jangan pacaran sama orang Bali ya". Hahahahaha kami semua tertawa. Saya bilang, "Iya om. Oiya bulan lalu aku baru dari Tabanan. Temenku nikah. Rumahnya persis di sebelah BRI Tabanan". Anak Om akan menikah di bulan delapan, tahun depan. Katanya anaknya dilamar di Bali dan akan menikah di Jakarta. Entah kenapa saya merasa ikut bahagia.

Malam kemarin saya menghabiskan tulisan Helsju di laman pribadinya. Betapa tulisannya membuat saya bahagia dan rileks. Hidup saya jadi serius tapi santai. Saya melihat dia adalah seorang ibu, istri dan wanita karir yang tangguh. Lalu saya ingin menjadi seperti dia, versi saya. Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau. Jadi saya bilang kalau saya ingin menjadi seperti dia, versi saya. "Both family and personal time are sacred and I'd rather work less and earn less than missing not having time to spend with my loved ones", katanya. Nah, saya ngga tau deh bisa begitu atau nggak. 

Playlist saya ubah ke Ivan Nestorman. Saat ini memainkan musik "Soia Nera", lalu "Cahaya Asa". Ada yang ingat? Dua musik itu adalah backsound iklan favorit saya sampai sekarang. Iklan ini ada sekitar 2007 atau 2008, saya tidak ingat persis. Ketika itu kemudian saya undang art director-nya untuk berbicara di seminar. Saya senang sekali karena saya selain saya mengepalai proyek itu, peserta yang di tahun sebelumnya hanya tujuh orang, meningkat 10 kali lipat menjadi 70 orang. Proyek pertama saya yang saya bilang sukses. Posternya masih saya simpan di lemari baju.

Ivan Nestorman. Saya lalu jatuh hati setelah menonton pertunjukan beliau di Bentara Budaya Jakarta. Saya ngga ngerti bahasanya, tapi indah banget. Betapa Indonesia sangat kaya dengan bahasa, budaya, dan musiknya. 

2016. Banyak yang saya dapat di tahun ini dan banyak harapan yang akan saya bawa ke tahun berikutnya. Salah satunya? Sekolah lagi, berkeluarga, dan ziarah bareng Ibu ke Yerusalem. Amin. Selamat Tahun Baru untuk semua.


Jakarta, Sabtu 31 Desember 2016
 
 
Copyright © TITA
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com