Saat di mana kondisi
badan buruk, pikiran dibayangi hal-hal negatif, hilangnya semangat. Pada saat
itulah aku benar-benar membutuhkan keberadaan kamu.
Sibuk, kerjaan
menumpuk, dikejar target, bertemu client
di beberapa tempat yang berbeda, meeting.
Bahkan katamu mendapatkan waktu untuk diri sendiri saja susah, apalagi
memikirkan hal lain.
Aku belajar
untuk bisa lebih sabar dan menerima kamu utuh. Lalu aku membuat sebuah kesimpulan
bahwa sayang itu mestinya seperti angka delapan atau lingkaran. Bulat, utuh.
Kalau persegi nanti kepentok.
“Aku cuma butuh dipercaya dan sabar”, katamu.
With love,
Jakarta, 12
Februari 2012
Notes :
Sebulan lebih kita ngga ketemu. Terakhir ketemu kalo
ngga salah pas tahun baru. Kita ke Epicentrum. Beli es krim terus liat pesta
kembang api. Abis itu kita makan sate di depan Apotek Jaya, Panglima Polim. Yuk
ketemuan, kangen. Atau lain kali kalo aku telpon malem-malem, telponnya
diangkat. Denger suara kamu aja aku udah seneng banget. Sejam kita ngobrol trus
bobok bareng (di kamar masing-masing). Aku ngebayangin kamu bobok sama Nadine,
Katya, Kenzie. Kakinya Katya ada di muka kamu :p Miss you much.
0 comments:
Post a Comment