Membulatkan keputusan. Entah.
I quit.
Di atas meja kerja.
Rabu, 11.12.13
Wednesday, December 11, 2013
Wednesday, November 27, 2013
Among ring Acintya, Om Awighnam Astu namo Siddham
Dan teringat Nyoman Sura. Seniman yang saya tidak akan pernah lihat lagi di dunia ini secara nyata. Untuk pertama dan terakhir kalinya di Gedung Kesenian Jakarta, beberapa tahun yang lalu. Bukan menjadi penari latar atau
pelengkap. Namun sudah menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan
ketika menari bersama Ayu Laksmi. Saling memberikan energi.
Wong pertama kali lihat fotonya saja saya sudah suka. Apalagi lihat beliau menari. Tubuh kekar, badan penuh lukisan, penuh penghayatan. Seperti memberikan nyawa dan makna di setiap gerakan. Seperti ada yang ingin disampaikan.
10 April 1967, Desa Kesiman, Denpasar, Bali. Seperti yang saya kutip dari laman Kelola bahwa Sura dibesarkan dalam keluarga petani yang tekun. Kedua orang tuanya
menanamkan disiplin dan tanggung jawab yang kuat pada dirinya. Sejak
kanak-kanak Sura aktif membantu orang tuanya menggarap sawah. Dalam usia
tujuh tahun, di sela kesibukan sekolah, Sura gemar menonton latihan
tari di balai banjar. Sura senang mengamati gerakan-gerakan tari Bali
yang diperagakan peserta latihan. Acapkali, di luar kalangan dia asyik
sendiri menirukan gerakan para penari. Karenanya, bukan main girang
hatinya ketika dia diijinkan ikut latihan.
Menuju Kremasi |
Itulah kali pertama Sura berkenalan dengan seni tari Bali. Sebagai
pemeluk agama Hindu Bali, bersama teman-temannya Sura kecil sering
ngayah: menari di berbagai pura di lingkungan desa kelahirannya sebagai
ungkapan terimakasih kepada dewata. Begitulah, sebagai seniman Sura
tumbuh dalam lingkungan masyarakat Bali yang religius. “Saya belajar
tari Bali dari dasar. Jadi saya paham pakem-pakem tari Bali,” ujarnya.
Sura sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial yang berkaitan
dengan adat dan agama. “Di Bali komunitas adat mengharuskan kami saling
berinteraksi dan saling membantu. Untuk itulah kita harus mampu mengatur
waktu di tengah berbagai kesibukan,” tuturnya.
Sampai pada akhirnya, Sura menjadi penari dan penata tari.
Among ring Acintya, Om Awighnam Astu namo Siddham. Semoga sudah menemukan ketenangan di tempat yang paling nyaman dan aman di sana, Bli I Nyoman Sura. Saya pun tidak akan pernah tahu kapan menghadapNya.
Jakarta, 26 November 2013.
teringat ketika buka facebook. Foto-foto diambil dari akun pribadi (facebook) beliau.
Sunday, November 24, 2013
Mufti Priyanka, "Gelinjang Neurotik Djiwo Sleborz1", Mixed Media, Site Specific, 2013
Deretan Karya |
Ada Monyet |
Ada Beruang |
Jendela, Bir, dan Kata |
'Nakal' |
Gemes |
Kalau penasaran, silakan datang langsung ke Galeri Nasional Gedung C. Pameran ini masih berlangsung sampai 12 Desember 2013. Untuk menemukan ruangan persegi panjang dua jendela dengan satu kaleng bir, kamu harus melewati hand cut paper installation karya Rudy Atjeh dulu.
Sungguh, pada awalnya saya pikir ini ruangan panitia. Saya melongok, ngintip, sampai akhirnya menjejak pelan. Dinding pertama yang saya ambil gambarnya, ya dua jendela, satu kaleng bir dengan tulisan di bawahnya. Jika baca kalimat itu saya ingat teman saya, Toha namanya. Saya jarang temukan tanda baca titik di antara kata yang ditulisnya. Seperti membiarkan pembacanya menentukan titiknya sendiri. Begitu kira-kira. Atau memang supaya kata-katanya mengalir saja. Entahlah. Tapi saya suka gaya penulisannya.
Mufti Priyanka, lahir di Bandung, 5 Juli 1980, begitulah seperti dikutip dari buku katalog SEA+ Triennale 2013. Seperti mewakili perhelatan panggung sandiwara kehidupan. Ah, saya tidak mau komentar banyak.
Jakarta, 23 November 2013
Labels:
SEA+ Triennale 2013
Suara Konsumen: SPBU Shell
sumber : klik disini |
Berhubung motor baru, (sebenarnya juga masih motor pinjaman :p) saya mau bensin diisi dari SPBU yang bagus juga. Alasan utama memang bukan karena SPBU-nya yang bagus. Tapi lebih karena pesan orang tua, yang katanya bensinnya murni. Tidak ada campuran.
Di Jakarta, SPBU Shell relatif mudah didapatkan. Masalahnya adalah pelayanan setiap SPBU berbeda. Pelayanan SPBU di daerah Jalan Panjang berbeda dengan di Soepomo. Juga di MT Haryono, dll. Masing-masing punya ciri khas, plus minus. Pernah beberapa kali dicuekin. Ada yang asyik ngobrol sendiri, sesama petugas. Bahkan saya hampir-hampir tidak dilayani kalau saya tidak panggil.
Dari sekian banyak SPBU Shell yang saya datangi, tempat favorit saya ada di MT Haryono (tepatnya sebelum Tebet Green). Sejauh ini memang belum pernah dikecewakan. Petugasnya ramah dan sigap. Yang pasti tidak saya tidak pernah dicuekin :p
Keep up the good work bro!
Jakarta, 23 November 2013.
Labels:
Suara Konsumen
Demi Lunang
Karya Iwan Effendi |
Karya Iwan Effendi |
Don't deny it* |
I miss you* |
*Karya Lulusan ITB, tapi lupa catat siapa. Maaf ya.
Demi Finding Lunang di Pasar Seni, Parkir Timur Senayan.
Lebih jauh mengenai Pasar Seni : klik disini
Jakarta, 3 November 2013.
Saturday, October 19, 2013
MMT : Malam Minggu Tita
Sumber : satulingkar.com |
Duduk cantik di lantai satu,
diantara buku-buku yang nangkring di rak. Bebas baca sepuasnya. Bebas ngelamun
sampe cafe-nya tutup. Yang pasti disini ngga ada yang nanya "kapan
nikah". 2013, mestinya lo duluan yang nikah, trus gue. Atau bahkan
mestinya udah punya anak 1. Dini Marita
sesuai pembicaraan dua taun lalu. Kita masing-masing punya mimpinya
sendiri-sendiri. Ngga tau becandaan atau beneran.
Masih inget banget perjuangan untuk mencapai Kemang Timur ini. Macetnya juara, yang ternyata ada rame-rame Kemang Festival. Mestinya anak muda itu rajin-rajin denger radio berita biar tahu kondisi jalanan. Katanya. Mestinya juga harus rajin-rajin dateng ke resepsi nikahan orang lain. Biar nanti banyak yang dateng ke resepsi nikahan kita. Ini sih katanya lagi. Tapi gue sangat menentang ini. SANGAT!
Chicken Gordon Blue, Ice Tea. Menu yang sama yang gue pesen dua tahun lalu. Rasanya ngga berubah. Yang berubah cuma gue di sini sekarang sendirian. Sama laptop sih. Sama pacar sih mestinya. Mestinya yaaa. Tapi sayangnya ngga ada. Baru putus kayaknya. Mestinya juga bukan sama lo lagi kesininya. Ahahahaha. Tapi mestinya bulan ini atau bulan menuju akhir taun kita ke Bali. Duduk cantik di Art Cafe, Ubud, sambil denger akustikan. Sambil liatin orang pacaran. Romantis banget ngga si kita? Ahaha (jijik sendiri). Disini gue juga bisa liatin orang pacaran. Ceweknya keliatan sosialita. Cowoknya enggak. Mereka keliatan lagi 'panas-panas'nya jatuh cinta. Masih unyu-unyu. Umurnya sekitar 40-an. Pegangan tangan, cium-cium pipi. Ya biasa aja sih liatnya. Selama yang pacaran di depan gue, bukan mantan.
Jadi, SGD itu hampir sama kaya USD lho sekarang. Happy weekend!
Masih inget banget perjuangan untuk mencapai Kemang Timur ini. Macetnya juara, yang ternyata ada rame-rame Kemang Festival. Mestinya anak muda itu rajin-rajin denger radio berita biar tahu kondisi jalanan. Katanya. Mestinya juga harus rajin-rajin dateng ke resepsi nikahan orang lain. Biar nanti banyak yang dateng ke resepsi nikahan kita. Ini sih katanya lagi. Tapi gue sangat menentang ini. SANGAT!
Chicken Gordon Blue, Ice Tea. Menu yang sama yang gue pesen dua tahun lalu. Rasanya ngga berubah. Yang berubah cuma gue di sini sekarang sendirian. Sama laptop sih. Sama pacar sih mestinya. Mestinya yaaa. Tapi sayangnya ngga ada. Baru putus kayaknya. Mestinya juga bukan sama lo lagi kesininya. Ahahahaha. Tapi mestinya bulan ini atau bulan menuju akhir taun kita ke Bali. Duduk cantik di Art Cafe, Ubud, sambil denger akustikan. Sambil liatin orang pacaran. Romantis banget ngga si kita? Ahaha (jijik sendiri). Disini gue juga bisa liatin orang pacaran. Ceweknya keliatan sosialita. Cowoknya enggak. Mereka keliatan lagi 'panas-panas'nya jatuh cinta. Masih unyu-unyu. Umurnya sekitar 40-an. Pegangan tangan, cium-cium pipi. Ya biasa aja sih liatnya. Selama yang pacaran di depan gue, bukan mantan.
Jadi, SGD itu hampir sama kaya USD lho sekarang. Happy weekend!
19 Oktober 2013.
Tuesday, October 15, 2013
Almost
Love is patient and kind. Love doesn’t
envy or boast, it’s not arrogant or rude. Love doesn’t rejoice at wrongdoing,
but rejoice with the truth. Love bears all things, believe all things, hopes
all things, endures all things, love never ends (1 corinthians 13:4-8).
Tenang
mam. Almost! Meskipun almost ngga akan pernah cukup. Someday I will. We will. Together as one.
Jakarta, 15 Oktober 2013.
Happy Wedding, mates.
Wake Me Up
Jl. Braga, Bandung (dokumen pribadi) |
Harusnya saya
sekarang lebih produktif menulis. Saat-saat hati sedang patah biasanya akan
lebih banyak waktu untuk diri sendiri. Kali ini waktu yang saya punya saya
habiskan untuk tidur. Tidur kali ini agak berlebih. Benar-benar tidak produktif.
Jodoh benar-benar
tidak bisa dipaksakan. Seringkali saya terlalu percaya kalau dia yang akan
menemani hari-hari tua saya. Bahkan sebenarnya warna bola matanya saja saya
tidak tahu. Ini imajinasi. Saya terlalu banyak melamun. Tidak hanya melamunkan
dia yang sampai sekarang belum juga dipertemukan, tapi melamunkan mimpi. Mimpi yang
sekadar mimpi tanpa bangun lalu meraih mimpi itu.
Meskipun banyak
bermimpi tidak salah. Mungkin ini proses. Tidak semua bisa didapatkan dalam
satu kedipan mata. Mungkin ini bukan waktuNya.
Malam bulan
purnama ini saya susah sekali tidur. Teringat pada bulan yang sering muncul di
antara barisan kata yang kamu buat beberapa tahun lalu. Kalaupun saya sekarang
tidak peduli, sebenarnya saya sangat peduli. Betapa saya sangat mengagumi
susunan hurufmu sampai sekarang. Rasanya getir.
Handphone saya pegang erat. Saya buka twitter dan
menemukan ini: Forgetting someone you used to love is as hard as remembering
someone you never met #breakup (@bimoario).
Peluk erat. Bonne
nuit.
Jakarta, 13
Oktober 2013.
Thursday, August 22, 2013
Mimpi Untuk Adek
Amerika. Salah satu mimpi besar gue untuk sekolahin adek gue yang nakal banget ini ke negri Om Sam. Mengembalikan ke habitatnya yang dulu ngga mau brojol di sana, padahal kandungan nyokap umurnya udah 9 bulan. Balik ke Jakarta akhirnya harus disesar. Yah! Emang ngga rejeki untuk bisa dapetin green card.
Dalam beberapa tahun ke depan adek gue bakalan jadi kepala keluarga. Harus pinter cari duit halal. Caranya menurut gue harus jadi orang yang cerdas, bisa cas cis cus Bahasa Inggris. Lama-lama dunia semakin ngga ada batas. Ngga boleh cuma jadi kaya gue yang cuma bisa Yes, No doang :p
Dia harus dapet pendidikan yang lebih bagus, harus hidup lebih mandiri, dan pada akhirnya bisa balas budi ke orang tua (meskipun ngga pernah akan bisa) & membangun keluarganya sendiri, menghidupi kehidupan.
Lagipula gue ngga mau adek gue direndahin sama pasangan hidupnya nanti. Selama ini mantan pacarnya oke-oke banget. Gue aja bingung kok mereka bisa suka sama adek gue. Cantik-cantik dan pinter. Ada yang sampe sekolah ke luar negri. Bukan berarti sekolah di Indonesia ngga bagus. Tapi kalo udah keluar negri itu biasanya wawasannya lebih luas, bisa lebih menghargai perbedaan, dan pemikirannya ngga sempit.
Mimpi besar untuk ngirim adek gue ke Amerika pun bukan untuk menjadikan adek gue ke-barat-barat-an. Justru dia harus lihat keluar dan balik ke Indonesia untuk membangun negaranya sendiri. Gue optimis Indonesia akan jadi negara yang maju suatu hari nanti. Entah kapan. Yang pasti gue harus ada kontribusinya juga.
Ngga tau bakalan terealisasi atau ngga. Usaha sebisanya, sisanya campur tangan Tuhan.
Jakarta, 22 Agustus 2013.
Tuesday, August 20, 2013
Go To London 2014
Saatnya pasang kacamata kuda, sampai pada waktunya bilang ke diri sendiri "Success is the best revenge, anyway". Hal yang sangat subjektif memang, tapi apa pedulimu.
Sekian dan terima kritik positif. Billy Boen bilang, See you on top! Amin.
Jakarta, 20 Agustus 2013.
Go To London 2014. Semoga.
Your Heart Might Still be Broken, but It isn't Gone
L: The man I loved fell out of love with me. That broke
my heart. When the chance to be loved came along again, I ran away from it. I
stopped trusting people.
K: No offense, but that seems like sort of a dumb thing
to do.
L: I was afraid of getting my heart broken again.
Sometimes you can trust a person, and then, when things are down, they forget
about you.
K: Maybe they're just too busy. Maybe they don't forget
about you, but they forget to remember you. People don't mean to forget. My
grandfather says if my head wasn't screwed on, I'd leave it on the school bus.
L: I'm just afraid if I do trust someone, I'll get my
heart broken.
K: I understand. I had a nice pair of rollerblades. I
was afraid to wreck them, so I kept them in a box. Do you know what happened? I
outgrew them. I never wore them outside. Only in my room a few times.
L: A person's heart and feelings are very different
than skates.
K: They're kind of the same thing. If you won't use your heart, who cares if it gets broken? If you just
keep it to yourself, maybe it'll be like my rollerblades. When you do decide to
try it, it won't be any good. You should take a chance. Got nothing to lose.
L: Little truth in there somewhere.
K: I think so. Your
heart might still be broken, but it isn't gone. If it was gone, you
wouldn't be so nice.
L: Thank you. Do you know it's been a couple of years
since I've talked to anybody?
K: That's okay. You're good at it. You're not boring.
You don't mumble or spit. You should do it more often. Just wear an outfit with
no pigeon poop on it.
L: I have been working very hard at keeping people
away. I always think I'll have a lot of fun if I'm alone... but when I'm alone,
it's not fun.
K: I don't care how much people bug me, I'd rather be
with someone than alone.
L: So what are you doing alone on Christmas Eve? You
did something wrong?
K: A lot of things.
L: Did you know that a good deed erases a bad deed?
K: It's late. I don't know if I'll have enough time to
do enough good deeds to erase all my bad ones.
L: It's Christmas Eve. Good deeds count extra tonight. Think of an important thing you can do for
others, and go do it. Just follow the star in your heart.
K: Okay... It's getting pretty late. I'd better get
going. If I don't see you, I hope everything turns out okay.
L: Thank you.
K: Tell the birds I said goodbye.
L: I will.
K: If you need somebody to trust, it can be me. I won't
forget to remember you.
L: Don't make promises you can't keep.
*K : Kevin
*L : Bird Lady
Jakarta, 20
Agustus 2013.
Overwhelmed.
Exhausted.
Sunday, August 18, 2013
Korea #2 : Membuat Anggaran & Rencana Perjalanan
Tiket Masuk ke N Tower, dll. |
Tiga hal penting
dalam liburan adalah : kesehatan, waktu, dan uang. Mungkin uang relatif, tapi
mungkin juga mutlak. Uang akan menjadi relatif jika disponsori, dan akan
menjadi mutlak jika tidak.
Seberapa besar
uang yang dibutuhkan jika ingin bepergian, pasti tergantung liburan seperti apa
yang diinginkan. Liburan saya ke negri ginseng kali ini saya anggarkan paling
banyak 6 juta rupiah selama 7 hari 5 malam, diluar tiket pesawat, visa, dan
pengeluaran sebelum keberangkatan.
Saya mulai
dengan bertanya ke teman yang sudah pernah ke Korea, kemudian melakukan
penelitian sederhana di internet dan baca buku tentang Korea. Pertama, saya cari
tahu tempat mana yang ingin saya kunjungi, apa yang mau saya lakukan di sana,
dan berapa lama. Kedua, tempat penginapan. Ketiga, hal-hal kecil seperti
transportasi dari Bandara ke penginapan, tempat tujuan wisata, dll; makanan;
baju; oleh-oleh. Keempat, anggaran. Sebenarnya anggaran bukan langkah terakhir.
Anggaran harusnya dibuat sekaligus ketika menyusun rute perjalanan.
Tiket ke Pulau Nami & Struk Hotel |
Beberapa
keuntungan ketika saya mengunjungi Korea bertepatan dengan Visit Korea Year :
1.
Shuttle
Bus gratis ke Jeonju & Busan (PP) dengan sistem undian.
2.
Diskon
Korea Train Express dan Paket Wisata ke Pulau Nami.
3.
Diskon
berbagai macam restoran, makanan, kosmetik, pertunjukan musik tradisional dan
modern.
4.
Paket
wisata khusus turis asing (land tour).
Ini perjalanan
pertama saya sendirian. Hal penting yang harus saya lakukan adalah menyisakan
minimal 100.000 won sampai hari terakhir. Waktu itu saya berhasil menyimpan
sejumlah won termasuk 100 USD. Ketika boarding
pass menuju Cengkareng di tangan, akhirnya saya memuaskan nafsu belanja oleh-oleh
di Lotte Duty Free Shop, Incheon. Sepele sih, tapi penting!
Kamu bisa unduh
rencana perjalanan & anggaran saya di sini, gratis. Selamat menikmati.
Jakarta, 18
Agustus 2013.
Ada lanjutan Korea #3. Silakan datang kembali jika
berkenan.
Thursday, August 1, 2013
Modus
Panggilan Interview!
Wed, Jul 24, 2013 |
Ini mimpi gue dan berakhir gitu aja tanpa gue ikutin prosesnya. Udah ga tau berapa kali gue ngelamar ke tempat ini dan selalu ditolak. Dan gue bener-bener pengen berada di posisi ini. Panggilan interview!
I'm hungry for this. Tapi nyokap minta gue untuk stay di tempat kerja yang sekarang. Gue percaya yang nyokap bilang itu yang terbaik buat anaknya. Meskipun mimpi gue berhenti, gue bangga banget pernah menjadi bagian dari keluarga besar Garuda Indonesia. Thanks Mom!
Di atas meja kerja. Jakarta, 1 Agustus 2013.
Monday, July 29, 2013
Don't worry, because in the end we will die, anyway
Diani Apsari untuk Kopi Keliling |
Dari 25 seniman yang ingetin gue tentang kematian, gambar ini yang paling kena. Ditambah denger langsung dari orangnya cerita dibalik gambar-gambar yang ada di sketchbook. Hening dengernya.
Udah berapa banyak orang yang ingetin lo tentang kematian. Udah lo manfaatin belom sih waktu yang bener-bener sedikit. Beneran sedikit, karena lama-lama kenikmatan itu akan hilang. Bentar lagi rambut lo bakalan putih, gigi bakalan ga kuat makan sirloin steak yang super enak. Kulit keriput. Tulang keropos. Lo ngga akan sadar kalo suatu hari nanti lo bakalan sampe ke angka 50 taun bahkan lebih. Dan itu akan berlangsung cepet. Sadar ngga sih lo sering bilang "Gilaa cepet banget sih. ngga berasa, kayaknya baru kemaren". Tau-tau lo nanti akan merasakan berada di posisi menjadi seorang nenek atau kakek. Renta. Sooner or later, we will!
Sampe akhirnya lo bakalan ninggalin apapun yang udah lo punya & udah lo buat selama di dunia. Sampe lo ngga sadar kalo ternyata ada orang yang inget lo bukan karena apa yang udah lo perbuat, tapi lebih kepada interaksi dengan orang itu.
Emang sih, kadang kalo keseringan berbuat baik juga buat gue dilema. Karna banyak orang baik yang 'pergi' duluan. Ya ngga sih.
Gue rekomendasiin banget-banget buat temen-temen yang ada di Jakarta untuk dateng ke Kedai Tjikini untuk menikmati gambar ini. Sebenernya lebih jauh lagi untuk bukan sekadar menikmati. Tapi memaknai 'warisan' yang ditinggalkan ke-25 seniman kalo mereka udah ngga ada lagi di dunia ini. Baca baik-baik dan resapin setiap goresan yang mereka maksud. Dan percayalah "We will die, anyway". Jadi Bersiaplah untuk mengikhlaskan dan dikhlaskan. Meskipun kita ngga akan pernah tau kapan kita siap.
Kedai Tjikini, Jakarta. 28 Juli 2013.
— with Kopi Keliling at Kedai Tjikini.
Saturday, January 19, 2013
Korea #1
Terima
kasih. Kamu membawa saya ke negara yang tepat di hati yang tepat.
Coffee
War Kemang! Ketika itu saya dan dua orang teman saya yang lain menyusun
perjalanan ke Vietnam dengan transit dulu di Singapura. Target 2012 hanya itu.
Sampai
di suatu waktu saya dan kamu dipertemukan. Kita berkenalan, kamu cerita
rencanamu, aku pun begitu. Sampai akhirnya kamu ajak saya ke negara yang bahkan
tidak terpikir oleh saya sama sekali. Saya mengiyakan dan ubah rute perjalanan
tiket. “Banyak tiket Jakarta Singapura yang murah.”, katamu.
CRV
dan Taksaka pasti akan menyimpan cerita-cerita kita dulu dengan baik. Dari
cerita jujur sampai gombal. Dari cerita rahasia sampai cerita buatan. Dan
perjalanan Jakarta-Jogja yang berakhir di Jakarta menutup kisah kita dengan
sempurna.
Kita hanya
dipertemukan sebentar saja sebelum perjalanan musim gugur dimulai. Saya yakin
ini pertanda baik, karena artinya Tuhan sedang menyiapkan pasangan hidup saya
yang setia dan jujur.
Lagu wajib ketika di udara selain Empire State of Mind (Alicia Keys). Lagu ini menemani saya dalam “My First Solo Traveled” perjalanan tujuh jam saya ke Bandara Incheon, Seoul, Korea Selatan |
Menu santap pagi GA-878: Sliced fresh fruits; fruit yoghurt; natural omelette, chicken sausage and ratatatouille; bread and butter; hot tea. |
Detik-detik menuju pemeriksaan dari Departemen kesehatan dan 15 menit tertahan di imigrasi sampai akhirnya diloloskan. |
Selamat
datang musim gugur. Selamat datang cuaca tujuh derajat celcius. Sarangheyo!
Jakarta, 17 Januari 2013 |
Tentang Menikah
First your parents, they give you your life, but
then they try to give you their life. – Cuck Palahniuk.
Saya sedang
berpikir keras mengenai pernikahan. Okelah alasan menikah karena sudah cukup
umur, sudah dipertemukan dengan pasangan hidup, dan dorongan dari orang tua.
Lalu?
Jika alasannya
“tidak siap tinggal sendiri, tidak siap meninggalkan rumah orang tua” bukannya
justru orang tua menanggung biaya hidup dua keluarga. Artinya apakah orang tua
senang dengan keadaan seperti itu. Mungkin ikhlas, tapi bagaimana dengan
perasaan. Apakah mereka senang anaknya yang sudah menikah belum bisa mandiri.
Bangun tidur makanan sudah tersedia. Pulang kerja rumah sudah bersih. Bahkan
melihat orang tua masak atau membersihkan rumah pun anak yang sudah menikah itu
diam saja. Alasannya masuk akal : hamil muda.
Lalu apakah
orang tua tidak terlalu memanjakan anaknya kalau seperti itu. Apakah orang tua
tidak ingin melihat mereka membangun rumah tangganya sendiri. Dimulai dengan
meninggalkan rumah orang tua. Bisa kos, bisa kontrak rumah, atau kalau dana
mencukupi beli rumah. Bukannya orang tua senang kalau anaknya bisa mengurusi
suaminya sendiri. Menyiapkan santapan paginya, membawakan bekal makan siang,
dengan memasak makanannya sendiri. Hasil jerih payah sendiri.
Bisa jadi saya
yang terlalu iri melihat orang tua yang memanjakan anaknya. Mungkin saya tidak
bisa terima orang tua masih saja menanggung biaya hidup anaknya yang sudah
menikah. Kalau saja saya tidak belajar dari kondisi itu, saya itu ndablek! Sableng! Edan!
Bagaimana jika
dilihat dari anak yang sudah menikah. Sebenarnya apa yang membuat mereka tidak
siap meninggalkan rumah orang tua. Apa yang membuat mereka tidak siap hidup
mandiri, lepas dari tanggungan orang tua. Bukankah anak yang sudah menikah itu
sudah dapat menghasilkan uang. Kalau belum bisa, apakah mereka tidak bisa
mempertanggungjawabkan keputusan mereka untuk menikah, apakah pantas menikah
lalu membebani orang tuanya.
Lalu apa arti
menikah menurutmu? Apa maknanya?
Kelak ketika
saya sudah menikah, saya tidak ndablek.
Jakarta, 17
Januari 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)