Setiap katamu kemarin adalah tamparan. Padahal katakatamu sederhana, sesederhana dirimu. Dalam perjalanan pulang, hatiku diam, mencerna katakatamu, lalu kutaruh di tempat yang sangat spesial, di pikiranku.
Malam ini aku mendapatkan kesimpulannya, bahwa semua sudah diciptakan berpasangan, seperti manis dan pahit; senang dan sedih. Aku tidak perlu takut, hanya harus lebih berserah kepada kekuatan yang lebih besar. Memaafkan diri sendiri, ikhlas, lalu berserah. Itu saja.
Kamu itu putih, seputih melati, melati yang suci. Kita pasti akan dipertemukan lagi. Berbincang tentang hidup, mimpi, filosofi kuda, filosofi pintu, dan beruang kutub. Aku akan cari tempat yang bebas asap rokok dan tidak pulang pagi. Sampai bertemu kembali.
Jakarta, 8 Mei 2011
* Picture : Deviantart
0 comments:
Post a Comment