Saturday, January 19, 2013

Tentang Menikah

First your parents, they give you your life, but then they try to give you their life. – Cuck Palahniuk.

Saya sedang berpikir keras mengenai pernikahan. Okelah alasan menikah karena sudah cukup umur, sudah dipertemukan dengan pasangan hidup, dan dorongan dari orang tua. Lalu?

Jika alasannya “tidak siap tinggal sendiri, tidak siap meninggalkan rumah orang tua” bukannya justru orang tua menanggung biaya hidup dua keluarga. Artinya apakah orang tua senang dengan keadaan seperti itu. Mungkin ikhlas, tapi bagaimana dengan perasaan. Apakah mereka senang anaknya yang sudah menikah belum bisa mandiri. Bangun tidur makanan sudah tersedia. Pulang kerja rumah sudah bersih. Bahkan melihat orang tua masak atau membersihkan rumah pun anak yang sudah menikah itu diam saja. Alasannya masuk akal : hamil muda.

Lalu apakah orang tua tidak terlalu memanjakan anaknya kalau seperti itu. Apakah orang tua tidak ingin melihat mereka membangun rumah tangganya sendiri. Dimulai dengan meninggalkan rumah orang tua. Bisa kos, bisa kontrak rumah, atau kalau dana mencukupi beli rumah. Bukannya orang tua senang kalau anaknya bisa mengurusi suaminya sendiri. Menyiapkan santapan paginya, membawakan bekal makan siang, dengan memasak makanannya sendiri. Hasil jerih payah sendiri.

Bisa jadi saya yang terlalu iri melihat orang tua yang memanjakan anaknya. Mungkin saya tidak bisa terima orang tua masih saja menanggung biaya hidup anaknya yang sudah menikah. Kalau saja saya tidak belajar dari kondisi itu, saya itu ndablek! Sableng! Edan!

Bagaimana jika dilihat dari anak yang sudah menikah. Sebenarnya apa yang membuat mereka tidak siap meninggalkan rumah orang tua. Apa yang membuat mereka tidak siap hidup mandiri, lepas dari tanggungan orang tua. Bukankah anak yang sudah menikah itu sudah dapat menghasilkan uang. Kalau belum bisa, apakah mereka tidak bisa mempertanggungjawabkan keputusan mereka untuk menikah, apakah pantas menikah lalu membebani orang tuanya.

Lalu apa arti menikah menurutmu? Apa maknanya?

Kelak ketika saya sudah menikah, saya tidak ndablek.

 
Jakarta, 17 Januari 2013

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © TITA
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com