Monday, July 4, 2011

Ibu

Saya menuliskan ini sambil membayangkan ibu yang sedang menolong anakanak SMA, korban tabrakan. Lalu membawa mereka ke rumah sakit.

Ibu itu wanita yang pemberani dan kuat, namun tidak akan bisa selalu kuat. Sesekali ibu memang harus patuh, makan teratur, minum air putih yang banyak, rajin mengonsumsi vitamin, susu, buah, dan semua zat yang dibutuhkan tubuh. Mungkin saya juga tidak sebegitu taatnya terhadap sehat, namun susu atau vitamin, saya jadikan agenda wajib untuk dikonsumsi.


Kalau saja ibu membaca tulisan saya, ini untuk ibu. Saya sudah menganggap ibu seperti ibu yang melahirkan saya. Saling sayang, mendukung dan mendoakan. Itu saja cukup. Suatu hari nanti, saya ingin undang ibu dan keluarga ke sini, berbagi kebahagiaan. Saya juga akan bermain ke tempat ibu lagi, kita jalanjalan bareng lagi. Melakukan kesenangan dan halhal yang membahagiakan lainnya. Satu hal yang sangat ingin saya katakan ke ibu, yaitu bahwa saat ini saya sudah tiba di satu titik. Titik di mana saya menemukan diri saya berhasil ‘ditampar’. Saya ingin berhenti di titik ini.


Ibu, kali ini kamu harus patuh, patuh kepada bapak dan dokter. Dokter itu perpanjangan tangan dari yang Maha Menyembuhkan. Lekas sembuh, bu.



Salam hangat dari Jakarta,

8 Juni 2011

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © TITA
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com