Monday, June 13, 2011

Hati (Bagian Kedua)

Aku kadang tidak suka hati. Meskipun hebat, dia labil dan sering berjalan bermusuhan dengan pikiran. Sama seperti kamu. Kadang aku tidak suka kamu.

Seperti malam ketika bulan sedang purnama, di Legian, Bali. Aku duduk di depan Circle K, melamun sambil mengamati wisatawan yang berpakaian putihputih. Disampingku ada kamu. Kamu cerewet sekali ketika itu, kamu banyak bercerita tentang hal itu. Hal yang sebenarnya tidak layak hatiku dengar. Hati masih luka. Dia belum sekuat pikiran.


Dia luka, patah, lalu seperti ingin marah. Kamu tidak salah.


Kalau hatimu luka, mungkin artinya ia sedang beranjak dewasa. Biarkan ia luka, biarkan ia dewasa. Kalau hatimu luka, ia sedang belajar untuk menjadi kuat. Kalau hatimu patah, ia sedang belajar untuk menopang lebih tangguh - Theoresia Rumthe -



Jakarta, 17 Mei 2011

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © TITA
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com