Friday, June 24, 2011

Lelaki Spesial

Beberapa hari belakangan, saya selalu melakukan hal ini setelah sampai di rumah. Masuk kamar, ganti celana pendek (belum sempat mandi), menyalakan laptop, buka windows player, setel musik, tiduran di kasur, lalu terlentang menatap langitlangit kamar. Menatap langitlangit itu minimal dua jam. Kadang sambil memeluk guling, lalu bbm-an dengan siapapun. Saya heran bisa begitu, padahal beberapa hari belakangan saya sedang Ujian Akhir Semester. Mestinya saya belajar kan :p

Dua malam lalu, saya bbm-an dengan seseorang yang saya sebut dia spesial. Percakapan diawali dengan perkataan saya bahwa dia terlihat agak kurus. Bbm-an berlanjut sampai kirakira jam setengah satu pagi. Dia, yang saya sebut spesial, cerita banyak hal dan yang membuat menarik adalah munculnya sebuah hal, tentang pengakuan. Pengakuan saya dan dia. Begini percakapan kami :


Dia : tibatiba aku merasa sedih.. lagi..


Saya : sedih itu pilihan. Nangis gih biar plong. Pilihanmu baik, ngga salah. Abis nangis, trus bahagia ya. trus mbatin kuat kuat kuat.


Dia : ngga bisa. Kayaknya aku udah mati rasa. Padahal barusan senengseneng, ketawaketawa. Kalau udah sendiri langsung drop.


Saya : normal kok, jalanin natural, pelanpelan. Besok ketawaketawa lagi ya sama tementemen. Sabar, sabar. Kalau emang kamu ngga bisa nangis, bagus. Sekarang merem, trus tidur.


Dia : iya tita. Kamu ngga tidur? Oh ya, yang bikin aku aneh juga adalah….


Dia menceritakan permasalahan dia di sana. Lalu saya bilang begini :


Saya : hmmm. Let me think.


Dia : aku juga ngga ngerti kenapa begitu. Aku nggak mau. Pasti kamu jijik sama aku ya tita.


Saya : Kaget sih dengernya. Tapi lega setelah denger kamu bilang ngga mau. Aku ngga ada jijik sama sekali. Sekali lagi, it’s normal. Aku bales bbm lama, karena lagi ngerasain kamu dan mikir, ngga mau salah ucap.


Dia : trus apa yang harus aku lakuin ya?


Saya : aku boleh jujur ngga ya? tapi kalo jujur, takut bikin kamu down. Pengen deh ketemu kamu sekarang.


Dia : iya ngga apaapa tita. Bilang aja.


Saya bercerita tentang firasat. Firasat itu ada ketika kami bertemu beberapa waktu yang lalu. Saya bilang kalau saya memang suka sebal dengan firasat. Entah apa itu namanya, firasat atau perasaan. Kemudian saya melakukan sebuah pengakuan. Pengakuan yang sudah lama ingin saya katakan setiap kali bbm-an dengan dia.


Saya : hmm. Ini jujur sejujurnya……… kalau aku sayang kamu. Really. Kamu itu spesial. Aku baru nemu orang kaya kamu. Tapi aku ngga berharap untuk pacaran sama kamu.


Saya : choose the best of the best. Hidup itu tentang pilihan dan kamu harus milih. Pilih yang terbaik ya. Untuk yang sekarang, jalanin aja yang ada sambil tetep fokus ke halhal positif. I feel you.


Lama dia tidak membalas bbm saya. Kemudian saya berpikir kalau dia ketiduran.


Saya : pasti kamu udah tidur ya. Tidur yang nyenyak ya. niteeee. You are special.


Tulisan ini spesial dibuat untuk kamu yang spesial : don’t worry, don’t hurry. Everything is going to be amazing.



Jakarta, 22 Mei 2011

0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © TITA
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com