Thursday, June 2, 2011

“Je t’aime, J”

Dulu, waktu hati patah, aku sangat membenci malam. Malam itu selalu datang ketika aku keluar dari ruangan kuliah, masuk ke dalam mobil, lalu mengendarainya menuju rumah dengan pipi yang selalu basah. Pipiku manja. Dia tahu kalau rintik yang jatuh dari mata itu selalu membuat dia hangat.


Tibalah di suatu masa, hati menyusun kepingan yang berserakan sendiri. Hmm, ngga deh. Hati dibantu aktivitas barunya, dibantu sahabat-sahabatnya, dibantu juga sama keluarganya. Kamu juga!! Trimakasih ya.


Kini, aku selalu menunggu malam. Sederhana saja, aku selalu menunggu waktu dimana aku bisa cerita tentang apapun secara detail ke Kamu, sambil setel musik. Sambil pasang dupa juga yang aku beli di Supermarket Bintang, Ubud. Setelah itu, kadang aku tertidur dengan telepon yang ada di genggaman. Mudah-mudahan aku sudah mengakhiri percakapan dengan “daaaaa. Tidur yang nyenyak ya. Mimpi yang indah. I love you, J”. Bukannya kenapa. Aku cuma takut aku tertidur sebelum bilang kata-kata itu. Aku takut Kamu ngambek, lalu ngga mau ditelpon.



Selamat istirahat

Jakarta, 19 April 2011


0 comments:

Post a Comment

 
 
Copyright © TITA
Blogger Theme by BloggerThemes Design by Diovo.com